cari

Minggu, 10 November 2013

Faktor Predisposisi dan Kriteria Diagnosis Perdarahan Post partum



 Faktor Predisposisi dan Kriteria Diagnosis Perdarahan Post partum

a.      Faktor Predisposisi
·         Penggunaan obat-obatan (anestesi umum, magnesium sulfat)
·         Partus presipitatus
·         Solusio plasenta
·         Persalinan traumatis
·         Uterus terlalu tegang (gemelli, hidramnion)
·         Adanya cacat parut, tumor, anomali uterus
·         Partus lama
·         Grandemultipara
·         Plasenta previa
·         Persalinan dengan pacuan
·         Riwayat perdarahan pasca persalinan (Nugroho, 2010).
b.      Kriteria Diagnosis
1)      Pemeriksaan fisik : pucat, dapat disertai tanda-tanda syok, tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, kecil, ekstremitas dingin serta tampak darah keluar melalui vagina terus menerus (Nugroho, 2010)
2)      Pemeriksaaan obstetri
a)      Bila atonia : uterus teraba lembek dan membesar
b)      Bila kontraksi uterus baik kemungkinan telah terjadi perlukaan jalan lahir (laserasi).
c)      Pemeriksaan dalam dilakukan setelah keadaan umum diperbaiki dan dinilai kontraksi uterus, perlukaan jalan lahir dan adanya sisa plasenta (Achadiyat, 2004).
 referensi :

Nugroho, T. 2010, Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta : nuMed.

Nugroho, T. 2010, Kasus Emergency Kebidanan. Yogyakarta : nuMed.
Achadiat, Sp.OG. 2004, Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC.

Penilaian Klinik untuk Menentukan Penyebab Perdarahan Post Partum



Penilaian Klinik untuk Menentukan Penyebab Perdarahan Post Partum

Gejala dan Tanda
Penyulit
Diagnosis Kerja
Uterus tidak berkontraksi dan lembek.
Perdarahan segera setelah anak lahir
Syok
Bekuan darah pada serviks atau posisi telentang akan menghambat aliran darah keluar

Atonia uteri
Darah segar mengalir segera setelah bayi lahir
Uterus berkontraksi dan keras
Plasenta lengkap

Pucat
Lemah
Menggigil

Robekan jalan lahir
Plasenta belum lahir setelah 30 menit
Perdarahan segera
Uterus berkontraksi dan keras
Tali pusat putus akibat traksi berlebihan
Inversio uteri akibat tarikan
Perdarahan lanjutan

Retensio plasenta
Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap
Perdarahan segera

Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang
Retensi sisa plasenta
Uterus tidak teraba
Lumen vagina terisi massa
Tampak tali pusat (bila plasenta belum lahir)


Neurogenik syok
Pucat dan limbung
Inversio uteri
Sub-involusi uterus
Nyeri tekan perut bawah dan pada uterus
Perdarahan sekunder
Anemia
Demam
Endometritis atau sisa fragmen plasenta (terinfeksi atau tidak
(Nugroho, 2010)

referensi :

Nugroho, T. 2010, Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta : nuMed.

__________. 2010, Kasus Emergency Kebidanan. Yogyakarta : nuMed.