Kolostrum
mengandung sel darah putih dan antibody yang paling tinggi daripada ASI
sebenarnya, khususnya kandungan immunoglobulin A (IgA) yang membantu melapisi
usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga
membantu dalam mencegah bayi mengalami alergi makanan.
Kolostrum merupakan cairan
yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai
hari ketiga atau keempat. Kolostrum merupakan cairan dengan viskositas kental
berwarna kekuning – kuningan, lebih kekuning dibandingkan dengan susu yang matur
serta mengandung jaringan debris dan material desidual yang terdapat dalam alveoli serta duktus dari kelenjar
payudara
sebelum dan setelah masa puerperium. Kadar karbohidrat
dan lemak dalam kolostrum rendah jika dibandingkan dengan ASI matur, namun
mineral, terutama natrium, kalium, dan klorida lebih tinggi jika dibandingkan
dengan susu matur. Volume kolostrum yaitu sekitar 150 – 300 ml / 24 jam.
b) ASI masa
peralihan
Ciri dari
air susu pada masa peralihan adalah merupakan ASI peralihan dari kolostrum
sampai menjadi ASI yang matur, disekresi dari hari ke – 4 sampai hari ke – 10
dari masa laktasi, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur
baru terjadi pada minggu ke – 3 sampai minggu ke – 5, kadar protein makin
rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi, volumenya juga akan
meningkat.
c)
ASI matang (mature)
Adapun
ciri dari susu matur, adalah merupakan ASI yang disekresi pada hari ke – 10 dan
seterusnya, komposisinya relative konstan (ada pula yang mengatakan bahwa
komposisi ASI relative konstan baru dimulai pada minggu ke – 3 sampai ke – 5,
pada ibu yang sehat, maka produksi ASI untuk bayi akan tercukupi, ASI ini
merupakan makanan satu – satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai
usia 6 bulan, merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning – kuningan yang
diakibatkan warna dari garam kalsium caseinat,
riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya,
tidak menggumpal jika dipanaskan, terdapat antimicrobial faktor, antara lain
sebagai berikut :
(1) Antibodi
terhadap bakteri dan virus
(2) Sel
fagosit, granulosit, makrofag, dan limfosit tipe T)
(3) Enzim
(lizisim, laktoperoksidase, lipase, katalase, fosfatase, amylase,
fosfodiesterase, dan alkalin fosfatase).
(4) Protein
(laktoferin, B 12, binding protein).
(5) Resistance
factor terhadap stafilokokus.
(6) Komplement
(7) Inferferron
producing cell.
(8) Sikat
biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah dan adanya faktor bifidus.
(9) Sifat
biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah dan adanya faktor bifidus.
(10) Hormon –
hormon.
referensi :
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar